06/03/2014

Asal Mula Rainbow Cake


Alkisah, pada zaman dahulu. Zaman di mana Raja Fir’aun masih menjadi ABG dan zaman di mana Cinta Fitri masih season 2. Hiduplah seorang gadis remaja bernama Rein Hoshikawa di desa Konoha, Jepang. Rein adalah putri tunggal dari seorang pengusaha LED SmartTV terkenal di Jepang. Ia sangat dimanja oleh kedua orang tuanya. Apapun yang ia minta pasti terpenuhi dengan mudah.

Pernah, suatu hari ia meminta kamar seluas setengah hektar, namun orang tuanya memberinya kamar seluas 7 hektar dengan dinding berlapis hasil tambang seperti emas, kuningan, perak hingga batu bara masing-masing 7 karat. Entah mengapa setiap Rein meminta sesuatu pasti orang tuanya memberinya 7 sekaligus, tidak berlaku kelipatan. Tidak ada yang tau mengapa, hanya Tuhan dan orang tuanya yang tau.

Di sekolahnya, Rein sering dipanggil ‘Bow’ oleh teman-temannya karena memang rambut Rein keribo curly, ingin sekali rasanya ia meluruskan rambut keribonya itu namun apalah daya, di desa Konoha kala itu belum ditemukan catok rambut, apalagi salon hair and beauty, adanya cuma salon Madura. Meski demikian, Rein adalah satu-satunya gadis tercantik di sekolah. Mulai dari kakak kelas hingga adik kelas naksir sama dia, mulai dari playboy, tukang PHP hingga tukang kebon kagum sama dia. Namun ada satu pria yang tak terketuk hatinya oleh kecantikan Rein. Namanya Uzumaki Sasuke. Hmm, dari namanya nampaknya pria tersebut misterius. Pantas saja ia tak tergelitik untuk kenal dengan Rein, konon katanya pria misterius memang susah untuk jatuh hati pada wanita. Untuk tau namanya aja ogah-ogahan.

Hari demi hari Rein jadi semakin penasaran dengan pria bernama Uzu tersebut (panggilan Uzumaki). Setelah ditelaah dan diulas secara detail si Uzu ini tidak tau siapa Rein. Dengan geram dan penuh rasa penasaran yang menyelimuti, Rein jadi sering stalking TimeLine Uzu di twitternya yang bernama @UzuAza. Emang bener ya kata orang, pria dingin itu susah ditebak. Berdasarkan survey yang ada di lapangan. Setiap harinya Uzu hanya ngetweet “hoaaam” “Hihii” “mdbrkrbgt”. Siapa sih yang paham sama tweet kaya gitu ? benar-benar susah ditebak !

Akhirnya Rein berinisiatif untuk menjadi pengagum rahasianya atau yang biasa anak gaul bilang sih secret admirer. 3 bulan sudah terlewati, Rein masih kukuh akan pendiriannya menjadi secret admirer. Dalam waktu 3 bulan ia tak hanya stalking timeline, terkadang ia memberikan hadiah untuk Uzu dengan catatan Uzu ga tau siapa yang memberinya hadiah. Berharap dengan diberinya hadiah, Uzu akan ngetweet “duh, dapet hadiah dari secret admirer. Siapa sih orangnya ? mention dong” tapi harap hanya harap, yang namanya pria dingin tetep aja cuek sama sekitar, bahkan kalau ada tsunami juga mungkin dia cuma diem matung.

Menginjak bulan ke empat, Rein tetap setia menjadi seorang secret admirer, diberinya si Uzu sebuah tongsis dengan harap tongsis tersebut digunakan untuk foto selfie lalu di upload ke Instagram dengan Hastag #Tongsis #Baru #Dari #SecretAdmirer #Hihihii

Huft, sia-sia. Ternyata tak ada tanda-tanda yang membahagiakan. Rein nampak ingin menyerah, setiap hari dia galau, lalu di mention-lah si Uzu

@ReinBow : @UzuAza haii :)

Tak ada balasan dari Uzu. Lagi-lagi Rein menunggu new update dari Uzu. Mulai dari twitter, facebook, instagram, path, hingga firendster.

Mama Rein bingung dengan keadaan Rein yang tak pernah semurung ini, setiap hari anak semata wayangnya ini diam seribu bahasa. Tak mengerti apa yang harus dilakukan untuk menghibur anaknya. Hingga pernah suatu ketika orang tua Rein curiga kalau-kalau anaknya ini kesambet penunggu pohon bonsai di depan rumah. Lalu dipanggilkan seorang paranormal dari Indonesia, Ki Joko Bodo. Namun Rein malah ngamuk dan berkata

“Mama ! Aku ini lagi galau ! bukan kesambet atau kesurupan !”

Terjawablah tanda tanya dan keresahan hati orang tua Rein. Lalu mamanya memberi usul Rein untuk memberi Uzu sebuah cake hasil tangan Rein sendiri, siapa tau dengan itu Uzu jadi tergugah hatinya. Rein tak tinggal diam, lalu ia segera berlari menuju dapur yang ada di ujung timur negeri Jepang. Iya, rumahnya 55%nya tanah Jepang.

Dengan berbekal ilmu memasak yang pernah ia tekuni di master chef dulu dan dengan resep turun temurun dari nenek moyangnya, dengan lihai Rein bergelut dengan peralatan memasak. Dari kejauhan ibunya berteriak “Nak, jangan lupa cake-nya harus tujuh lapis ! Bermacam-macam warna !”. Rein mengangguk mantap. 1 jam kemudian cake buatannya selesai, buru-buru ia paketkan melalui JNE ke rumah Uzu. Dan terbirit-birit berlari menuju kamar untuk kembali menghadap gadget. Siapa tau dengan pemberiannya kali ini ia berhasil.

Dilihatnya timeline Uzu

@UzuAza : Ini cake dari siapa ya ? Hmm, HACEP BOR! Btw makasih ya @ReinBow 

@UzuAza : #Cake #Enak #Hacep! Baru saja mengirim foto di instagram

@UzuAza : cakenya pecah! (at my room) via path

Betapa bahagianya Rein kala itu, akhirnya Uzu membuka matanya untuk Rein. Hingga suatu hari ada seorang penikmat kuliner bernama Bondan Winarno menanyakan apa nama cake tersebut dan apa resepnya. Dicetuskannya dengan bangga Reinbow cake ! Mulai dari situlah Reinbow cake dikenal oleh seluruh kalangan, hingga meluas ke benua Eropa lalu diganti sedikit namanya menjadi Rainbow cake.

No comments:

Post a Comment