Alkisah, pada zaman dahulu. Zaman di mana Raja Fir’aun
masih menjadi ABG dan zaman di mana Cinta Fitri masih season 2. Hiduplah seorang
gadis remaja bernama Rein Hoshikawa di desa Konoha, Jepang. Rein adalah putri
tunggal dari seorang pengusaha LED SmartTV terkenal di Jepang. Ia sangat
dimanja oleh kedua orang tuanya. Apapun yang ia minta pasti terpenuhi dengan
mudah.
Pernah, suatu hari ia meminta kamar seluas
setengah hektar, namun orang tuanya memberinya kamar seluas 7 hektar dengan
dinding berlapis hasil tambang seperti emas, kuningan, perak hingga batu bara
masing-masing 7 karat. Entah mengapa setiap Rein meminta sesuatu pasti orang
tuanya memberinya 7 sekaligus, tidak berlaku kelipatan. Tidak ada yang tau
mengapa, hanya Tuhan dan orang tuanya yang tau.
Di sekolahnya, Rein sering dipanggil ‘Bow’ oleh
teman-temannya karena memang rambut Rein keribo curly, ingin sekali rasanya ia
meluruskan rambut keribonya itu namun apalah daya, di desa Konoha kala itu
belum ditemukan catok rambut, apalagi salon hair and beauty, adanya cuma salon
Madura. Meski demikian, Rein adalah satu-satunya gadis tercantik di sekolah.
Mulai dari kakak kelas hingga adik kelas naksir sama dia, mulai dari playboy,
tukang PHP hingga tukang kebon kagum sama dia. Namun ada satu pria yang tak
terketuk hatinya oleh kecantikan Rein. Namanya Uzumaki Sasuke. Hmm, dari
namanya nampaknya pria tersebut misterius. Pantas saja ia tak tergelitik untuk
kenal dengan Rein, konon katanya pria misterius memang susah untuk jatuh hati
pada wanita. Untuk tau namanya aja ogah-ogahan.
Hari demi hari Rein jadi semakin penasaran dengan
pria bernama Uzu tersebut (panggilan Uzumaki). Setelah ditelaah dan diulas
secara detail si Uzu ini tidak tau siapa Rein. Dengan geram dan penuh rasa
penasaran yang menyelimuti, Rein jadi sering stalking TimeLine Uzu di
twitternya yang bernama @UzuAza. Emang bener ya kata orang, pria dingin itu
susah ditebak. Berdasarkan survey yang ada di lapangan. Setiap harinya Uzu
hanya ngetweet “hoaaam” “Hihii” “mdbrkrbgt”. Siapa sih yang paham sama tweet
kaya gitu ? benar-benar susah ditebak !
Akhirnya Rein berinisiatif untuk menjadi pengagum rahasianya atau yang biasa anak gaul bilang sih secret admirer. 3
bulan sudah terlewati, Rein masih kukuh akan pendiriannya menjadi secret
admirer. Dalam waktu 3 bulan ia tak hanya stalking timeline, terkadang ia
memberikan hadiah untuk Uzu dengan catatan Uzu ga tau siapa yang memberinya
hadiah. Berharap dengan diberinya hadiah, Uzu akan ngetweet “duh, dapet hadiah
dari secret admirer. Siapa sih orangnya ? mention dong” tapi harap hanya harap,
yang namanya pria dingin tetep aja cuek sama sekitar, bahkan kalau ada tsunami
juga mungkin dia cuma diem matung.
Menginjak bulan ke empat, Rein tetap setia menjadi
seorang secret admirer, diberinya si Uzu sebuah tongsis dengan harap tongsis tersebut
digunakan untuk foto selfie lalu di upload ke Instagram dengan Hastag #Tongsis
#Baru #Dari #SecretAdmirer #Hihihii
Huft, sia-sia. Ternyata tak ada tanda-tanda yang
membahagiakan. Rein nampak ingin menyerah, setiap hari dia galau, lalu di
mention-lah si Uzu
@ReinBow : @UzuAza haii :)
Tak ada balasan dari Uzu. Lagi-lagi Rein menunggu
new update dari Uzu. Mulai dari twitter, facebook, instagram, path, hingga
firendster.
Mama Rein bingung dengan keadaan Rein yang tak
pernah semurung ini, setiap hari anak semata wayangnya ini diam seribu bahasa. Tak
mengerti apa yang harus dilakukan untuk menghibur anaknya. Hingga pernah suatu
ketika orang tua Rein curiga kalau-kalau anaknya ini kesambet penunggu pohon
bonsai di depan rumah. Lalu dipanggilkan seorang paranormal dari Indonesia, Ki
Joko Bodo. Namun Rein malah ngamuk dan berkata
“Mama ! Aku ini lagi galau ! bukan kesambet atau
kesurupan !”
Terjawablah tanda tanya dan keresahan hati orang
tua Rein. Lalu mamanya memberi usul Rein untuk memberi Uzu sebuah cake hasil
tangan Rein sendiri, siapa tau dengan itu Uzu jadi tergugah hatinya. Rein tak
tinggal diam, lalu ia segera berlari menuju dapur yang ada di ujung timur
negeri Jepang. Iya, rumahnya 55%nya tanah Jepang.
Dengan berbekal ilmu memasak yang pernah ia tekuni
di master chef dulu dan dengan resep turun temurun dari nenek moyangnya, dengan
lihai Rein bergelut dengan peralatan memasak. Dari kejauhan ibunya berteriak “Nak,
jangan lupa cake-nya harus tujuh lapis ! Bermacam-macam warna !”. Rein
mengangguk mantap. 1 jam kemudian cake buatannya selesai, buru-buru ia
paketkan melalui JNE ke rumah Uzu. Dan terbirit-birit berlari menuju kamar
untuk kembali menghadap gadget. Siapa tau dengan pemberiannya kali ini ia
berhasil.
Dilihatnya timeline Uzu
@UzuAza : Ini cake dari siapa ya ? Hmm, HACEP BOR!
Btw makasih ya @ReinBow
@UzuAza : #Cake #Enak #Hacep! Baru saja mengirim
foto di instagram
@UzuAza : cakenya pecah! (at my room) via path
Betapa bahagianya Rein kala itu, akhirnya Uzu
membuka matanya untuk Rein. Hingga suatu hari ada seorang penikmat kuliner
bernama Bondan Winarno menanyakan apa nama cake tersebut dan apa resepnya.
Dicetuskannya dengan bangga Reinbow cake ! Mulai dari situlah Reinbow cake
dikenal oleh seluruh kalangan, hingga meluas ke benua Eropa lalu diganti
sedikit namanya menjadi Rainbow cake.
No comments:
Post a Comment