05/03/2014

Jeritan Hati Seorang Wanita

Kami, kaum wanita atau yang dikenal dengan nama ilmiah wanitobius vermicularis memang sedang hangat diperbincangkan di ranah percintaan. Pasalnya, dengan sifat misterius kami yang suka memaksa para pejantan untuk mengetahui apa yang kami mau tanpa kami memberitahunya membuat kalian terkadang jengkel lalu melontarkan kalimat “Kamu pikir aku Joe Sandy yang bisa baca pikiran orang ?”

Namun sebenarnya tidak semua dari kami seperti itu, boy! Terkadang kami memang sudah memberi clue agar kalian mengerti, tapi entah kalian kurang menangkap clue itu atau pada dasarnya kalian sangat teramat tidak peka. Hoaaaam

Tahukah kalian ? Sebenarnya kami tak pernah meminta yang muluk-muluk dari kalian. Permintaan kami cukup sederhana. Sesederhana rumah Musdalifah dan Nazar..
Apa saja ? Mari..


Perhatian

Seluruh dari kalian pasti mengerti akan ini. Kalau ada yang ga paham, mending gausah coba-coba deketin kami. Mainan aja sana di empang sama ikan lele. Dan sebagian besar dari kalian sudah ada yang berhasil memberikan perhatian untuk kami. Hmm, Kalian luar biasa..


Pengertian

Sebagian dari kalian mungkin masih ada yang belum ngerti tentang apa pengertian yang kami maksud. Pengertian yang dimaksud adalah pengertian untuk tidak ikut-ikutan ngambek pas kami ngambek, harus sabar pas kami omelin, ngerti sama kondisi dan keadaan kami. Sebagai makhluk sosial kami tidak lupa untuk membalas jasa kalian wahai pria-pria pengertian. Percaya, deh.


Kesungguhan

Ini nih biasanya Cuma segelintir doang yang bisa kaya gini. Kalau memang kalian serius mau deketin kami, ya kalian harus sungguh-sungguh. Masa bbm di read doang langsung end chat. Masa bbm dibales singkat langsung berpaling. Padahal nih meski dari awal kami udah kasih tanda-tanda penolakan, kami bisa berubah pikiran dan nerima kalian kalau kalian sungguh-sungguh, karena kami sebenarnya menilai pria dari kesungguhannya juga, bukan dari tampang doang.


Kejujuran

Ini point paling penting dan paling utama dari beberapa point di atas. Jika kalian para kaum pria TIDAK mau dicap sebagai seorang PHP. Gausah coba-coba kasih perhatian berlebih karena kami terlalu sensitif dengan perhatian-perhatian yang kalian beri. Semisal..

“Kamu udah sholat ? sholat dulu ya. Nanti lanjut sms lagi” Eh si cewe langsung ngebayangin kalo nanti diimamin sama doi.

“Makan dulu ya kamu.” Eh langsung bayangin pacaran aja. 

Hm, kami memang terlalu sensitif, boy! Makanya hati-hati ya kalau kalian deket sama kami tapi ga ada niat buat pacaran sama kami mending gausah terlalu heboh deh perhatiannya. Terutama kalian tuh pria-pria baik yang tidak enakan. Aslinya yah kalian itu yang paling nyakitin meski kalian ga pernah ada niat buat nyakitin. Secara tidak sadar ketidak enakan kalian yang membuat kami berharap lebih.

Mending kalau bener-bener ga suka ngomong aja dengan tegas! Gausah berbelit-belit dengan kalimat “Jalani saja dulu..” Itu malah bikin hati tambah risau, yang ada kalian ditagih mulu

Ibaratnya kaya lagi naik angkot dan tanya, 

“Pak, ini jurusan mana ya ?”

“Udah, neng. Jalani aja dulu”

Yang ada kan kalian ga sampai-sampai ke tempat tujuan dan berakhir dengan kesia-siaan.
Dan untuk kalian! Emang enak hidup dihantui tagihan “Kapan kamu nembak akuhhhh ?” “Kapan kamu kasih kejelasan hubungan kita ?” “Kapan kamu ngawinin akohh ?”
Lebih baik jujur, deh. Karena..

Wanita lebih menghargai kejujuran kalian meski itu menyakitkan sekalipun. Dari pada kalian berbelit dengan embel-embel “Jalani saja dulu..” dan ujungnya kalian tidak memberi kepastian apapun.

Setuju ? Yang cewe mana suaranya ?

2 comments:

  1. "Sesederhana rumah Musdalifah dan Nazar.." girls?! 0_o

    iya emang ini yang dipengen sma cewek.. perhatian, kesungguhan, jujur, dan pengertian.. tapi kita juga musti ada timbal baliknya.. :)
    gue pernah bikin postingan serupa >> http://dishayulinda.blogspot.com/2014/02/wanna-make-her-happy.html

    ReplyDelete
  2. eheheh iya kak ._.
    iya itu harus dong. Sebagai wanita yg baik mah pasti juga kasih sebaliknya sama pasangan ;3 hehe
    Oke, aku baca kak

    ReplyDelete