Aku menapak pada langit jingga
Berjalan asal menuai kenangan
Di tengah selasar yang hampa
Aku selalu ingat ketika kita meramu rindu dan asa
Lalu kita teguk di dalam hangatya nestapa
Kepada masa lalu yang datang tanpa aba-aba
Mengisahkan sepucuk nostalgia
Aku terus berjalan di antara senja
Hingga gulita membungkam cakrawala
Mengingatkan setiap tawa, cinta, dan luka.
Duh dek.. abang nggak paham puisi.. Takut salah nafsirin :(((
ReplyDeleteBtw, ini puisi orang yang gagal move on ya?
Iya bang. Saya wanita lemah, gagal move on :(((
DeleteBTW, THANKS SO MUCH FOR YOUR COMMENT ABANG!!Mwah:*