18/03/2014

Aku ialah...


Aku ialah embun, yang senantiasa menunggumu bangun
Sapalah aku sebentar, Tuan. Sebelum aku mengering pada dedaunan...
Aku ialah terik mentari, yang senantiasa masuk menyeruak cela kamarmu
Hangat sapaku selalu menjadi semangat pagimu, seterusnya akan begitu...
Aku ialah senja, yang senantiasa melukis rupamu pada cakrawala
Terlihat sempurna dengan goresan lembayung jingga...
Aku ialah kelam, yang senantiasa ingin kau puja ketika berhiaskan gemerlap cahaya
Walau tanpa lentera, aku rela menemanimu tersesat bersama tengah gulita...
Aku ialah hembusan angin, yang senantiasa membisikkan sepoi syair sendu
Bagai iringan melodi yang menghantar pada mimpimu...
Aku ialah aku..
Aku ialah apa yang slalu ingin kau rindu...

2 comments:

  1. keren nih puisinya.. tapi harus mikir dulu artinya apa ahaahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih. Udah tak pikirin kok apa artinya

      Delete