Hei, sudah sejauh mana kau bawa lari hatiku ?
Teramat mudah kau merampasnya dari tubuhku. Begitu erat kau
genggam hati ini, seakan tak inginkan pria lain merebutnya. Dan kuharap tak kau
hempaskan begitu saja.
Kau bawa lari senyumku...
Senyum yang sebelumnya belum pernah ada. Sebuah senyum
reflek dari otak ketika mengingatmu. Hanya kamu yang mampu meraciknya. Tanpa
orang lain tahu.
Kau ketuk perlahan jiwaku. Lalu kau bawa lari ke dalam
lautan kasihmu, kau tenggelamkan aku bersama buih-buih cintamu. Kau bawa lari
jiwaku, hingga langit ke tujuh. Tak ada oksigen di sana, namun aku tetap
bernafas bersamamu. Kau bawa lari jiwaku, ke tengah luasnya sahara. Namun tetap
kurasakan sejuk sapamu.
Tunggu, secepat ini kah aku terbawa pesonamu ? Secepat ini
kah hatiku untukmu ?
Untukmu yang telah berlari menyeka luka
Untukmu yang telah berlari menghadirkan senyum pada mimik
muka
Entahlah, terlalu cepat kau berlari membawaku pada dimensi
lain. Dimensi yang belum pernah ku temui sebelumnya..
Terlalu cepat kau bawa aku lari menyusuri cakrawala senja, bersama lentera jingga..
Tak ku temui objek lain di dalamnya. Hanya ada aku dan kamu, dan
cerita kita...
Waw .. puitis banget ..
ReplyDeletetapi,, kira-kira .. ini kategorinya apa ya ..??
puisi / cerpen / sajak ..??
hehe makasih kak :)
Deletesajak ? terlalu panjang
puisi ? bukan
cerpen ? bukan juga
hehe, apa ya.. Mungkin cuma rentetan syair aja kak