13/03/2014

Kau bawa lari.



Hei, sudah sejauh mana kau bawa lari hatiku ?

Teramat mudah kau merampasnya dari tubuhku. Begitu erat kau genggam hati ini, seakan tak inginkan pria lain merebutnya. Dan kuharap tak kau hempaskan begitu saja.

Kau bawa lari senyumku...

Senyum yang sebelumnya belum pernah ada. Sebuah senyum reflek dari otak ketika mengingatmu. Hanya kamu yang mampu meraciknya. Tanpa orang lain tahu.

Kau ketuk perlahan jiwaku. Lalu kau bawa lari ke dalam lautan kasihmu, kau tenggelamkan aku bersama buih-buih cintamu. Kau bawa lari jiwaku, hingga langit ke tujuh. Tak ada oksigen di sana, namun aku tetap bernafas bersamamu. Kau bawa lari jiwaku, ke tengah luasnya sahara. Namun tetap kurasakan sejuk sapamu.

Tunggu, secepat ini kah aku terbawa pesonamu ? Secepat ini kah hatiku untukmu ?

Untukmu yang telah berlari menyeka luka

Untukmu yang telah berlari menghadirkan senyum pada mimik muka

Entahlah, terlalu cepat kau berlari membawaku pada dimensi lain. Dimensi yang belum pernah ku temui sebelumnya..

Terlalu cepat kau bawa aku lari menyusuri cakrawala senja, bersama lentera jingga..

Tak ku temui objek lain di dalamnya. Hanya ada aku dan kamu, dan cerita kita...

2 comments:

  1. Waw .. puitis banget ..
    tapi,, kira-kira .. ini kategorinya apa ya ..??
    puisi / cerpen / sajak ..??

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe makasih kak :)
      sajak ? terlalu panjang
      puisi ? bukan
      cerpen ? bukan juga
      hehe, apa ya.. Mungkin cuma rentetan syair aja kak

      Delete